Group Shalawat

Pengajian Kitab

Home › Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul

Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul

Rasul adalah utusan Allah yang mendapatkan wahyu/risalah atau kitab suci dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada kaum yang menentang dan mengingkari risalah yang diembannya. Sedangkan Nabi adalah seorang yang mendapatkan wahyu untuk menjalankan syari’at bagi dirinya sendiri atau untuk disampaikan kepada suatu kaum yang tidak mengingkarinya, atau dengan kata lain kaum tersebut telah menjalankan syariat yang bersesuaian dengan risalahnya.

Ibnu Abil ‘Izz al Hanafi mengatakan bahwa mereka telah menyebutkan perbedaan antara nabi dan rasul dan yang terbaik adalah bahwa orang yang diberikan berita oleh Allah swt dengan berita dari langit, jika dia diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang lain maka ia adalah nabi dan rasul sedangkan jika dia tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada orang lain maka ia adalah nabi dan bukan rasul. Rasul lebih khusus daripada nabi, setiap rasul adalah nabi dan tidak setiap nabi adalah rasul. (Syarh ath Thahawiyah fii ‘Aqidah as Salaf hal 296).
Syeikh ‘Athiyah Saqar mengatakan bahwa nabi adalah seorang manusia yang diberikan wahyu kepadanya dengan suatu syariat untuk diamalkan akan tetapi dia tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Sedangkan Rasul adalah seorang manusia yang diberikan wahyu dengan suatu syariat untuk diamalkan dan dia diperintahkan untuk menyampaikannya. Setiap rasul adalah nabi dan tidak setiap nabi adalah rasul.Muhammad saw adalah seorang nabi dan rasul.
Dalam Firman Allah swt pada (QS. Al Ahzab : 45) yang artinya :

“Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan.”

Kemudian dalam Firman Allah Swt pada (QS. Al Ahzab : 40) yang artinya :

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

Kedua ayat tersebut menggabung tentang sifat kenabian dan kerasulan (dalam diri Muhammad saw).
Terkadang suatu lafazh menempati lafazh yang lainnya, sebagaimana firman Allah swt pada (QS. Az Zukhruf : 6 – 7) –Fatawa al Azhar juz VIII hal 101) yang artinya :

“Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah kami utus kepada umat-umat yang terdahulu. Dan tiada seorang nabipun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.”

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Makkah Live Streaming

Followers

Trafik Pengunjung

Blog Directory W3 Directory - the World Wide Web Directory Paperblog Online Marketing