Di antara amalan yang dapat menyelamatkan seseorang dari himpitan dan azab kubur:
Pertama: Membaca surat An-Nisa’
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat An-Nisa’ setiap Jum’at, ia akan diselamatkan dari himpitan kubur.” (Tsawab al-A`mal: 131)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat An-Nisa’ setiap Jum’at, ia akan diselamatkan dari himpitan kubur.” (Tsawab al-A`mal: 131)
Kedua: Membaca surat Az-Zuhruf
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang tekun membaca surat Az-Zukhruf, Allah akan menjaganya dari himpitan bumi dan kesempitan kubur.” (Al-Bihar 87: 52, hadis ke 3)
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang tekun membaca surat Az-Zukhruf, Allah akan menjaganya dari himpitan bumi dan kesempitan kubur.” (Al-Bihar 87: 52, hadis ke 3)
Ketiga: Membaca surat Al-Qalam
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat Al-Qalam dalam shalat fardhunya atau shalat sunnah nafilahnya, Allah akan menyelamatnya dari kefakiran dan melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 147)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat Al-Qalam dalam shalat fardhunya atau shalat sunnah nafilahnya, Allah akan menyelamatnya dari kefakiran dan melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 147)
Keempat:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir pada hari Kamis sampai matahari tergelincir pada hari Jum’at, Allah melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 231)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir pada hari Kamis sampai matahari tergelincir pada hari Jum’at, Allah melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 231)
Kelima: Melakukan shalat malam
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Hendaknya kamu melakukan shalat malam. Tidak ada seorang pun hamba yang bangun di akhir malam, kemudian ia melakukan shalat delapan rakaat, dua rakaat shalat syafa’ dan satu rakaat shalat witir, kemudian ia beristighfar tujuh puluh kali dalam qunut (shalat witir)nya, kecuali ia diselamatkan dari azab kubur dan azab neraka, dipanjangkan umurnya, dan diluaskan rizkinya.” Al-Bihar 87: 161)
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Hendaknya kamu melakukan shalat malam. Tidak ada seorang pun hamba yang bangun di akhir malam, kemudian ia melakukan shalat delapan rakaat, dua rakaat shalat syafa’ dan satu rakaat shalat witir, kemudian ia beristighfar tujuh puluh kali dalam qunut (shalat witir)nya, kecuali ia diselamatkan dari azab kubur dan azab neraka, dipanjangkan umurnya, dan diluaskan rizkinya.” Al-Bihar 87: 161)
Keenam: Membaca surat At-Takatsur
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat At-Takatsur menjelang tidurnya, ia akan terjaga dari fitnah kubur.” (Tsawabul a’mal: 153)
Ketujuh: Membaca zikir berikut
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat At-Takatsur menjelang tidurnya, ia akan terjaga dari fitnah kubur.” (Tsawabul a’mal: 153)
Ketujuh: Membaca zikir berikut
Aku persiapkan untuk
Setiap yang menakutkan Laiha illallah,
Setiap duka dan derita masya Allah,
Setiap nikmat Alhamdulillah,
Setiap kebahagiaan Asy-Syukru lillah,
Setiap yang menakjubkan Subhanallah,
Setiap dosa Astaghfirullah,
Setiap musibah Innalillahi wa inna ilayhi raji’un,
Setiap kesulitan Hasbiyallah,
Setiap ketetapan dan takdir Tawakkaltu ‘alallah,
Setiap musuh A’shamtu billah,
Setiap ketaatan dan kemaksiatan La hawala wala quwwata illa billahil aliyyil ‘azhim.
(Safinah al-Bihar 2: 727)
Setiap yang menakutkan Laiha illallah,
Setiap duka dan derita masya Allah,
Setiap nikmat Alhamdulillah,
Setiap kebahagiaan Asy-Syukru lillah,
Setiap yang menakjubkan Subhanallah,
Setiap dosa Astaghfirullah,
Setiap musibah Innalillahi wa inna ilayhi raji’un,
Setiap kesulitan Hasbiyallah,
Setiap ketetapan dan takdir Tawakkaltu ‘alallah,
Setiap musuh A’shamtu billah,
Setiap ketaatan dan kemaksiatan La hawala wala quwwata illa billahil aliyyil ‘azhim.
(Safinah al-Bihar 2: 727)
Kedelapan: Pelepah kurma
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Pada suatu hari Rasulullah saw berjalan di dekat kuburan yang penghuninya akan mendapat azab kubur, kemudian beliau menyuruh mengambil pelepah kurma dan dibelahnya, yang satu diletakkan di kepalanya, dan satu lagi diletakkan di kedua kakinya; kemudian sahabatnya bertanya: mengapa engkau lakukan itu? Rasulullah saw menjawab: Karena hal ini dapat meringankan ia dari azab kubur selama ia bersamanya.” (At-Tahdzib1: 320)
Dalam suatu riwayat disebutkan: “Pada suatu hari Rasulullah saw berjalan di dekat kuburan yang penghuninya akan mendapat azab kubur, kemudian beliau menyuruh mengambil pelepah kurma dan dibelahnya, yang satu diletakkan di kepalanya, dan satu lagi diletakkan di kedua kakinya; kemudian sahabatnya bertanya: mengapa engkau lakukan itu? Rasulullah saw menjawab: Karena hal ini dapat meringankan ia dari azab kubur selama ia bersamanya.” (At-Tahdzib1: 320)
Kesembilan: Menyiramkan air
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Disunnahkan menyiramkan air di atas kuburan, dalam keadaan menghadap ke kiblat, memulai dari atas kepala sampai ke bagian di atas kaki, kemudian siramkan secara rata ke sisi yang lain, dan yang terakhir bagian tengah kuburan, demikianlah sunnah menyiramkan air di atas kuburan.” (At-Tahdzib 1: 320
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Disunnahkan menyiramkan air di atas kuburan, dalam keadaan menghadap ke kiblat, memulai dari atas kepala sampai ke bagian di atas kaki, kemudian siramkan secara rata ke sisi yang lain, dan yang terakhir bagian tengah kuburan, demikianlah sunnah menyiramkan air di atas kuburan.” (At-Tahdzib 1: 320
Kesepuluh: Melakukan shalat sunnah pada hari pertama bulan Rajab.
Salman Al-Farisi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Wahai Salman, maukah aku ajarkan kepadamu suatu amalan yang banyak keuntungannya bagi para perantau? Salman menjawab: Ya, ya Rasulallah. Maka Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu berada di awal bulan Rajab, hendaknya kamu melakukan shalat (sunnah) sepuluh rakaat, setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (3 kali), niscaya Allah mengampuni semua dosamu mulai dari hari hukum berlaku atasmu sampai malam ini, Allah akan menjagamu dari fitnah kubur dan azab hari kiamat, dan Allah akan menyelamatkan kamu dari penyakit lepra dan belang ..” (Al-Iqbal: halaman 629)
Salman Al-Farisi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Wahai Salman, maukah aku ajarkan kepadamu suatu amalan yang banyak keuntungannya bagi para perantau? Salman menjawab: Ya, ya Rasulallah. Maka Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu berada di awal bulan Rajab, hendaknya kamu melakukan shalat (sunnah) sepuluh rakaat, setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (3 kali), niscaya Allah mengampuni semua dosamu mulai dari hari hukum berlaku atasmu sampai malam ini, Allah akan menjagamu dari fitnah kubur dan azab hari kiamat, dan Allah akan menyelamatkan kamu dari penyakit lepra dan belang ..” (Al-Iqbal: halaman 629)
Kesebelas: Berpuasa empat hari di bulan Rajab, dan berpuasa dua belas hari di bulan Sya’ban.
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa empat hari di bulan Rajab, ia akan diselamatkan dari bala’, gila, penyakit belang dan lepra, dari fitnah Dajjal, dan dilindungi dari azab kubur.” (Fadhail Al-Asyhur: 25)
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa dua belas hari di bulan Sya’ban, ia akan dikunjungi di kuburnya setiap hari oleh tujuh puluh ribu malaikat sampai hari kiamat.” (Tsawabul A’mal: 87)
Rasulullah saw juga bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari di bulan Sya’ban, malaikat Munkar dan Nakir akan bersikap lembut kepadanya saat bertanya kepadanya. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari di bulan Sya’ban, Allah akan meluaskan kuburnya tujuh puluh hasta dalam tujuh puluh hasta. Dan barangsiapa yang berpuasa sebelas hari di bulan Sya’ban, akan dipancarkan ke kuburnya sebelas pancaran cahaya.” (Tsawabul A’mal: 87)
“Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari di bulan Sya’ban, malaikat Munkar dan Nakir akan bersikap lembut kepadanya saat bertanya kepadanya. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari di bulan Sya’ban, Allah akan meluaskan kuburnya tujuh puluh hasta dalam tujuh puluh hasta. Dan barangsiapa yang berpuasa sebelas hari di bulan Sya’ban, akan dipancarkan ke kuburnya sebelas pancaran cahaya.” (Tsawabul A’mal: 87)
Kedua belas: Membacakan surat Al-Mulk di atas kuburan.
Ibnu Abbas berkata: Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan ia tidak tahu bahwa itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: Inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda: “Surat Al-Mulk itu dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.” (Al-Bihar 92: 313)
Ibnu Abbas berkata: Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan ia tidak tahu bahwa itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: Inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda: “Surat Al-Mulk itu dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.” (Al-Bihar 92: 313)
Ketiga belas: membacakan doa berikut di kuburan sang mayit
Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah seseorang membacakan doa berikut (3 kali) di kuburan seorang mayit sesudah dikubur, kecuali Allah menyelamatkan dia dari azab kubur sampai hari kiamat:
Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah seseorang membacakan doa berikut (3 kali) di kuburan seorang mayit sesudah dikubur, kecuali Allah menyelamatkan dia dari azab kubur sampai hari kiamat:
Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, janganlah Kau azab mayyit ini.” (Al-Bihar 82: 54, hadis ke 43)
Keempat belas: Melakukan shalat sunnah berikut di malam Jumat
Syeikh Ath-Thusi meriwayatkan dalam kitabnya Mishbahul mutahajjid, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah dua rakaat pada malam Jum’at, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Zalzalah (15 kali), Allah akan menyelamatkannya dari azab kubur dan segala yang menakutkan pada hari kiamat.” (Mishbah Al-Mujtahid: 228)
Kelima belas: Melakukan shalat sunnah tiga puluh rakaat pada malam Nishfu Rajab, dan shalat-shalat sunnah berikut ini.
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang melakukan shalat tiga puluh rakaat pada malam ketujuh belas bulan Rajab, dan setiap rakaat setelah Fatimah membaca surat Al-Ikhlas (10 kali), ia tidak keluar dari shalatnya kecuali ia diberi pahala tujuh puluh orang yang syahid, dan ia datang pada hari kiamat dengan cahaya yang menyinari seluruh penghuninya seperti antara Mekkah dan Madinah, dan Allah menyelamatkan dari neraka, kemunafikan dan azab kubur.” (Iqbalul A’mal: 665)
“Barangsiapa yang melakukan shalat tiga puluh rakaat pada malam ketujuh belas bulan Rajab, dan setiap rakaat setelah Fatimah membaca surat Al-Ikhlas (10 kali), ia tidak keluar dari shalatnya kecuali ia diberi pahala tujuh puluh orang yang syahid, dan ia datang pada hari kiamat dengan cahaya yang menyinari seluruh penghuninya seperti antara Mekkah dan Madinah, dan Allah menyelamatkan dari neraka, kemunafikan dan azab kubur.” (Iqbalul A’mal: 665)
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang melakukan shalat seratus rakaat awal malam bulan Sya’ban, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlas (sekali), dan sesudah shalat membaca surat Al-Fatihah (50 kal). Demi Zat yang mengangkatku sebagai nabi, jika seseorang melakukan shalat ini dan berpuasa, Allah akan menyelamatkannya dari keburukan langit dan penghuninya, dari keburukan penghuni bumi dan keburukan setan; dan Allah mengampuni tujuh puluh ribu dosa-dosa besarnya, menyelamatkannya dari azab kubur, tidak ditakutkan oleh Munkar dan Nakir, keluar dari kuburnya dengan wajah seperti bulan purnama, melintasi shirath seperti kilat, dan menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya.” (Iqbalul A’mal: 683)
“Barangsiapa yang melakukan shalat seratus rakaat awal malam bulan Sya’ban, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlas (sekali), dan sesudah shalat membaca surat Al-Fatihah (50 kal). Demi Zat yang mengangkatku sebagai nabi, jika seseorang melakukan shalat ini dan berpuasa, Allah akan menyelamatkannya dari keburukan langit dan penghuninya, dari keburukan penghuni bumi dan keburukan setan; dan Allah mengampuni tujuh puluh ribu dosa-dosa besarnya, menyelamatkannya dari azab kubur, tidak ditakutkan oleh Munkar dan Nakir, keluar dari kuburnya dengan wajah seperti bulan purnama, melintasi shirath seperti kilat, dan menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya.” (Iqbalul A’mal: 683)
Rasulullah saw juga bersabda:
“Barangsiapa yang melakukan shalat dua rakaat pada malam kedua puluh empat bulan Sya’ban, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat An-Nashr (10 kali), Allah swt akan memuliakannya dengan keselamatan dari neraka dan keselamatan dari azab kubur, kemudahan dalam hisab, dikunjungi oleh Adam, Nuh dan para Nabi serta mendapatkan syafaat.” (Iqbalul a’mal: 722)
“Barangsiapa yang melakukan shalat dua rakaat pada malam kedua puluh empat bulan Sya’ban, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat An-Nashr (10 kali), Allah swt akan memuliakannya dengan keselamatan dari neraka dan keselamatan dari azab kubur, kemudahan dalam hisab, dikunjungi oleh Adam, Nuh dan para Nabi serta mendapatkan syafaat.” (Iqbalul a’mal: 722)
Demikian juga akan menjadi pelindung dari azab kubur adalah shalat seratus rakaat pada malam Asyura. (Iqbalul A’mal: 555) Disarikan kitab Manâzilul âkhirah
No comments:
Post a Comment