Group Shalawat

Pengajian Kitab

Home › Suara Malaikat atau Bisikan Setan ???

Suara Malaikat atau Bisikan Setan ???

Suara Malaikat atau Bisikan Setan ???

Tidak jarang sebagian kita dihadapkan pada kebisingan suara dan bisikan di dalam hati, saat hati sedang bimbang dan bingung. Kadang-kadang suara dan bisikan itu muncul saat hati terluka, bingung menentukan sikap. Sering juga muncul dalam kesunyian dan kesendirian, saat merenungi nasib yang tak menentu, yang semakin hari terasa semakin dihimpit oleh keadaan dan tuntutan kebutuhan.

Tidak jarang juga terjadi suara itu membising saat menjelang tidur, terutama saat mata tak dapat dipejamkan karena ditinggal suami atau isteri, atau kehilangan pekerjaan, bingung menentukan pilihan. Atau karena pekerjaannya tergeser oleh orang lain akibat ketatnya persaingan yang tak manusiawi di zaman kapitalisme sedang berkuasa.

Bahkan sebagian kita juga sering dibingunan untuk menentukan pilihan karena prediksi tentang nasib dirinya, yang diisyaratkan oleh “Waliyulah” atau “Orang pintar” melalui penerawangan ghaib atau bisikan dan suara hatinya.

Supaya kita tidak bingung menentukan sikap dan memiliki konsep serta rumus yang jelas, saya akan kutipkan beberapa uraian dan penjelasan seorang ulama besar, filosuf dan sufi besar di zaman, yaitu Allamah Muhammad Mahdi An-Naraqi dalam kitabnya “Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan. Mari kita simak dengan cermat dan teliti, semoga bermanfaat bagi kita semua. Berikut ini penjelasan beliau:

Ketahuilah, suara atau bisikan yang muncul di dalam hati, adakalanya baik dan adakalanya buruk. Jika bisikan atau suara halus itu mengajak pada keburukan, maka suara itu tercela dan dinamakan “Was-was” (bisikan setan). Jika suara itu mengajak pada kebaikan, maka suara itu terpuji dan dinamakan “Ilham” (suara malaikat).


Hati dari sisi munculnya suara atau bisikan bagaikan:
1. Sararan anak panah yang dipancarkan dari berbagai arah.
2. Taman yang dialiri air dari berbagai saluran.
3. Rumah yang memiliki beberapa pintu dapat dimasuki bermacam-macam manusia.
4. Atau cermin yang padanya bercermin bermacam-macam bentuk dan wajah manusia. 


Semua contoh tersebut tergantung dan tidak terlepas dari apa yang datang dan mengalir padanya. Demikian juga hati, tidak terlepas dari suara atau bisikan dari mana datangnya. Suara lembut Ilahiyah (luthuf) selalu tersembunyi dan bersemayam di dalamnya, menghadapi bermacam-macam suara dan bisikan yang lain. Luthuf Ilahiyah itu tidak berhubungan dengan badan dan segala kelezatannya, tersucikan dari semua kotoran dan keburukan tabiat.


Ketika datang suara bisikan baru, tentu itu ada penyebabnya. Jika penyebabnya setan, maka bisikan itu dinamakan “Was-was” (bisikan setan); jika penyebabnya malaikat, maka dinamakan “Ilham” (suara malaikat). Ketika hati siap menerima kehadiran was-was, maka kondisinya dinamakan “Ighwa’”(bujukan) dan “Khidzlân” (kehinaan). Ketika hati siap menerima kehadiran ilham, maka kondisinya dinamakan “Luthuf” dan “Taufiq”, suara Ilahi dan bimbingan. Kondisi inilah yang diisyaratkan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya:

في القلب لمتان: لمة من الملك ايعاد بالخير وتصديق بالحق، ولمة من الشيطان ايعاد بالشر وتكذيب بالحق


“Dalam hati ada dua perkumpulan: Perkumpulan malaikat yang mengajak pada kebaikan dan membenarkan kebenaran, dan perkumpulan setan yang mengajak pada keburukan dan mendustakan kebenaran.”

Dalam hadis yang lain Rasulullah saw mengisyaratkan:

قلب المؤمن بين اصبعين من أصابع الرحمن


“Hati seorang mukmin berada di antara dua jari dari jari-jari Yang Maha Pengasih.”

Disarikan dari kitab Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan, jilid 1: 142-143.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Makkah Live Streaming

Followers

Trafik Pengunjung

Blog Directory W3 Directory - the World Wide Web Directory Paperblog Online Marketing